Analisis Struktur Sosial Kenakalan Remaja di Sekolah Berbasis Pesantren dan Relevansi PAI dalam Menanggulanginya
DOI:
https://doi.org/10.59106/abs.v4i2.249Keywords:
Struktur Sosial, Kenakalan Remaja, Pendidikan Agama IslamAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur sosial fenomena kenakalan remaja di sekolah berbasis pesantren dan relevansi dari Pendidikan Agama Islam dalam menganggulanginya. Pasalnya, selama ini kenakalan dianggap sebagai kemenyimpangan kelakuan siswa secara normatif yang bersifat permukaan dan kebanyakan penelitian berhenti pada klaim kemerosostan moral seiring dengan perkembangan zaman. Sehingga realitas kenakalan dianggap sesuatu yang wajar terjadi atau disebabkan oleh teknologi informasi dan globalisasi, masuknya budaya barat atau lain sebagainya. Penelitian tentang kenakalan sudah demikian banyak, alih-alih menyelesaikan masalah, ia merumitkan persoalan terutama dalam menambah ketidakjelasan pemahaman tentang fenomena kenakalan. Maka dari itu, kenakalan butuh untuk dibaca dalam perspektif yang sistematis dan strukturalis. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diambil dengan observasi partisipatoris, dokumentasi dan wawancara secara mendalam. Lokus penelitian ini dilakukan di SMP Manbaul Ulum Bondowoso. Hasil data yang terkumpul dianalisis dengan analisis data model Miles dan Huberman dengan tahapan ; reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Dalam uji keabsahaan data, peneliti mengguanakan triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, diskusi sejawat dan member check. Adapun hasi dari penelitian ini adalah kenakalan remaja pada siswa terjadi karena lemahnya kesadaran eksistensial akan peran dan fungsinya di tengah masyarakat sebagai efek dari perhatian yang rendah di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan Agama Islam berperan untuk membangun kesadaran eksistensial dengan membangun pendidikan yang berparadigma tarbiyah, sebuah pendidikan yang berbasis pada laku pengasuhan, pengayoman peserta didik secara ruhiyah dan jasmaniyah sebelum dilakukan transfer of knowledge dan value dalam proses pembelajaran kelas. Penelitian ini merekomendasikan sebuah pembelajaran yang sosial-humanis sebagai alternatif dari pengajaran yang hanya berpijak pada ranah kognitif saja.