Paradigma Al-Qur’an tentang Pendidikan
(Analisis Ayat-ayat Tarbawiyah menuju Pola Pendidikan Holistik)
DOI:
https://doi.org/10.59106/abs.v4i1.174Keywords:
Paradigma al-Qur’an, Pendidikan Holistik, Ayat-ayat TarbawiyahAbstract
Ayat-ayat tarbawiyah saat ini jarang dipahami oleh kebanyakan muslim. Sistem pembelajaran yang telah berjalan tidak diketahui secara jelas maksud dan tujuannya. Sehingga, menimbulkan interpretasi lain dalam pelaksanaannya sekalipun dengan sistem yang sama dan hasil akhirnyapun kurang mapan. Berkaitan dengan ini, dilakukan penelitian yang mengembalikan permasalahan kehidupan kepada pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an yang memfokuskan pada analisis ayat-ayat tarbawiyah tentang pola pendidikan holistik, sebagai landasan pendidikan yang akan dilaksanakan. Sesuai dengan fokus kajian dalam penelitian ini dipergunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Proses pencarian data dilakukan dengan metode library research. Jenis data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dan selanjutnya data akan dianalisis dengan menggunakan tafsir maudhu’iy. Dari penelitian tersebut, dihasilkan bahwa analisis ayat-ayat tarbawiyah tentang pola pendidikan holistik meliputi: (1) Tujuan pendidikan holistik yang akan dicapai adalah membentuk manusia yang beriman (al-Kahf ayat 29), bertakwa (adz-Dzariyat ayat 56), berakhlak mulia (ar-Rum ayat 30), maju dan mandiri sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi (al-Baqoroh ayat 30) serta mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan masyarakat (Ali Imran ayat 191 dan al-Qashash ayat 77) dan menyeimbangkan antara urusan duniawi dan ukhrawi. (2) Materi pendidikan holistik: kajian keislaman (an-Nisa’ ayat 36-37), sains dan eksakta (ar-Ra’ad 2-3), sosial dan sejarah (Fushilat ayat 53-54). (3) Metode pendidikan holistik: Amtsal (perumpamaan) (an-Nahl ayat 75-76), hikmah, mauidhah hasanah, diskusi (an-Nahl ayat 125), keteladanan (al-Baqarah ayat 44 dan al-Ahzab ayat 21), kisah/cerita (al-Baqarah ayat 67-73), nasehat (al-Baqarah ayat 132-133 dan Luqman 13-19), reward/tsawab (Ali Imran ayat 145, 148 dan 195), dialog (al-Mauun ayat 1-3 dan surat al-Ghasyiyah ayat 1-6), karyawisata (al-Hajj ayat 45-46). (4) Pendidik dalam pendidikan holistik: dituntut untuk mampu menyingkap fenomena kebesaran Allah, mengajarkan pesan-pesan normatif, berkewajiban menanamkan ilmu pengetahuan dan membangun moral serta membersihkan perilaku tercela pada peserta didik. (5) Evaluasi dapat dijadikan balikan (feed back). Sistem pendidikan Indonesia seharusnya memperbaiki SDM yang kurang kreative mengolah keadaan dan lebih menekankan pada evaluasi yang sangat lemah.