SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF BERPARADIGMA HOLISTIK DALAM KURIKULUM MERDEKA
DOI:
https://doi.org/10.59106/attahsin.v5i1.308Keywords:
Sistem Penilaian Transformatif, Kurikulum Merdeka, Paradigma HolistikAbstract
Artikel ini membahas sistem penilaian transformatif dalam pembelajaran Bahasa Arab berparadigma holistik seiring dengan implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia. sistem penilaian pembelajaran berparadigma holistik dalam Kurikulum Merdeka merupakan inovasi penting untuk mendukung penilaian yang menyeluruh terhadap kompetensi peserta didik. Latar belakang masalah ini didasari oleh ketidakcukupan sistem penilaian konvensional yang lebih terfokus pada aspek kognitif saja, sehingga belum mampu menggambarkan perkembangan holistik siswa. Dan penilaian tidak lagi dipandang sebagai alat ukur akhir, melainkan sebagai bagian integral dari proses pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik. Kajian ini memfokuskan pada tiga jenis penilaian utama, yaitu penilaian diagnostik, formatif, dan sumatif. Serta penguatan penilaian autentik dan berdiferensiasi. Penilaian diagnostik dilakukan sebelum pembelajaran untuk mengidentifikasi kesiapan dan kebutuhan belajar siswa, sementara penilaian formatif digunakan selama proses pembelajaran guna memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendorong perbaikan berkelanjutan. Penilaian sumatif dilaksanakan pada akhir satuan pembelajaran untuk mengukur pencapaian kompetensi. Penilaian autentik menekankan pada tugas tugas kontekstual yang mencerminkan dunia nyata, dan penilaian berdiferensiasi dirancang untuk mengakomodasi perbedaan gaya belajar, minat, serta kesiapan siswa. Transformasi ini mencerminkan pendekatan penilaian yang adaptif, holistik, dan berpihak pada murid, sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila.