Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa <p>Ambarsa adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari untuk peningkatan <em>out-put</em> penelitian sivitas akademik. Jurnal ini memuat kajian pendidikan Islam secara teoritis dan praktis sekaligus juga kaitannya dengan berbagai disiplin keilmuan lain secara interdisipliner atau multidisipliner. Tujuan adanya jurnal ini adalah melaksanakan diseminasi keilmuan dalam wujud distribusi hasil penelitian sekaligus bentuk konkret dari institusi ini dalam memberi kontirbusi keilmuan sekaligus pengamalannya terhadap masyarakat. Dengan demikian, jurnal ini memuat kajian pendidikan Islam dalam semua aspeknya mulai dari pendekatan, model, metode, strategi, tehnik serta lainnya, baik secara monodisiplin, interdisiplin atau pun multidisiplin keilmuan. Jurnal ini terbit secara berkala dalam periode 6 bulanan, yakni Pebruari dan Agustus. Hal ini tak lain adalah wujud kesungguhan sivitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari Bondowoso dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi secara komprehensif. e-ISSN 2797-2399</p> en-US suparjoadisuwarno@stita.ac.id (Suparjo Adi Suwarno) akhmadghasi91@gmail.com (Akhmad Ghasi Pathollah) Wed, 20 Aug 2025 02:03:08 +0000 OJS 3.2.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PEMBELAJARAN SOSIAL MODERAT ; INTEGRASI DAKWAH KETELADANAN DAN KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA MELALUI KEARIFAN LOKAL https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/330 <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Cambria',serif;">Kehidupan masyarakat multikultural di Indonesia menuntut adanya strategi dakwah yang tidak hanya menekankan aspek teologis, tetapi juga mampu membangun harmoni sosial lintas agama. Salah satu pendekatan yang relevan adalah dakwah keteladanan dan kerjasama antar umat beragama yang difasilitasi oleh nilai-nilai kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara konseptual integrasi dakwah keteladanan dan kerjasama antar umat beragama dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal sebagai media penguatan moderasi beragama. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan menelaah berbagai literatur akademik, artikel penelitian, dan sumber-sumber historis yang relevan. Analisis dilakukan secara deskriptif-kualitatif untuk mengidentifikasi pola, relevansi, dan kontribusi kearifan lokal dalam memperkuat interaksi sosial antar pemeluk agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah keteladanan yang mengedepankan nilai universal seperti kejujuran, keadilan, dan empati, serta kerjasama lintas agama yang berbasis kearifan lokal, dapat membentuk jembatan sosial yang efektif dalam mencegah konflik dan memperkuat kohesi sosial. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa integrasi antara dakwah keteladanan dan kearifan lokal dapat menjadi model strategis penguatan moderasi beragama yang adaptif terhadap dinamika masyarakat plural.</span></p> Fitri Yanti, Shoni Rahmatullah Amrozi, Syafrimen Syafril, Imanudin, Eli Susanti, Rini Novianti Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/330 Mon, 18 Aug 2025 00:00:00 +0000 IMPLEMENTASI METODE KAYFIYATI DALAM OPTIMALISASI PEMAHAMAN ILMU TAJWID SANTRI DI MADRASAH ILMU AL-QUR’AN https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/325 <p>Pembelajaran Al-Qur’an dan pembelajaran ilmu tajwid sangat penting bagi umat Islam karena Al-Qur’an merupakan sumber utama hukum Islam. Dalam konteks ini, Madrasah Ilmu Al-Qur’an memiliki program membaca dengan menggunkan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang berbasis pada buku panduan materi dan Metode <em>Kayfiyati</em>. Adapun tujuan penelitian adalah mengeksplorasi penerapan Metode <em>Kaifiyati</em> dalam optimalisasi pemahaman Ilmu Tajwid Santri di Madrasah Ilmu Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang bersifat deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data serta penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan pemanjangan kehadiran peneliti, keuletan dalam pengamatan, dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan metode Kayfiyati dalam pemahaman ilmu tajwid santri di Madrasah Ilmu Al-Qur’an Potoan Laok Palengaan Pamekasan yang meliputi tujuan, kompetensi, karakteristik muta’allim, desain kelas berbentuk <em>Halaqoh</em>, materi dan target pembelajaran, desain pembelajaran, waktu, fasilitas, dan penilaian. Pelaksanaan Metode <em>Kayfiyati</em> dalam pemahaman Ilmu Tajwid santri meliputi pembukaan, inti atau isi materi dan penutup serta pengelolaan kelas. Evaluasi metode <em>Kayfiyati</em> Dalam pemahaman Ilmu Tajwid santri di Madrasah Ilmu Al-Qur’an Potoan Laok Palengaan Pamekasan, meliputi evaluasi harian dan bulanan yang mencakup teknis dan hasilnya.</p> Fawaib, Abd. Azis Tata Pangarsa, Wahyudi Widodo, Moh. Toyyib Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/325 Wed, 27 Aug 2025 00:00:00 +0000 RELEVANSI FRAGMEN PEMIKIRAN AL-GHAZALI, IBNU KHALDUN DAN IBNU SINA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/335 <p style="margin: 0in; text-align: justify;">Pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan global. Namun, perkembangan zaman yang ditandai dengan globalisasi, digitalisasi, serta krisis moral menuntut adanya konsep pendidikan yang tidak hanya modern, tetapi juga berakar pada khazanah keilmuan Islam klasik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi pemikiran ulama klasik, khususnya al-Ghazali, Ibnu Khaldun, dan Ibnu Sina, dalam pengembangan pendidikan Islam kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah Studi Literatur dengan menelaah karya-karya klasik serta penelitian modern yang berkaitan dengan konsep Pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Ghazali menekankan integrasi ilmu dan akhlak, Ibnu Khaldun menyoroti fungsi sosial pendidikan dan pentingnya pengalaman empiris, sementara Ibnu Sina menekankan rasionalitas, perkembangan intelektual, dan kesehatan jiwa. Ketiga pemikiran tersebut relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini, terutama dalam pembentukan karakter, penguatan kompetensi, serta pengembangan keterampilan berpikir kritis dan ilmiah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemikiran ulama klasik memiliki nilai universal yang tetap kontributif terhadap pendidikan Islam modern, meskipun perlu reinterpretasi dan adaptasi agar sesuai dengan konteks kekinian.</p> Sulthan Syahril Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/335 Thu, 28 Aug 2025 00:00:00 +0000 PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK BERBASIS PENDEKATAN KOGNITIF JEAN PIAGET DALAM PENDIDIKAN TINGGI ISLAM https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/338 <p>Artikel ini membahas penerapan pembelajaran konstruktivistik berbasis pendekatan kognitif Jean Piaget dalam konteks pendidikan tinggi Islam. Penelitian ini didasari oleh kebutuhan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetensi kognitif mahasiswa secara optimal di lingkungan perguruan tinggi Islam. Berdasarkan kajian literatur tentang pembelajaran, ada fenomena minimnya penerapan pendekatan konstruktivistik yang sesuai dengan prinsip-prinsip kognitif Piaget dalam kurikulum pendidikan tinggi Islam. Kesenjangan penelitian terletak pada kurangnya kajian empiris mengenai implementasi pendekatan ini serta dampaknya terhadap pengembangan pemikiran kritis dan pemahaman konseptual mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada beberapa perguruan tinggi Islam, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah ; Jean Piaget menekankan pentingnya perkembangan intelektual melalui tahapan berpikir logis dan abstrak. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi kedua pendekatan ini dapat membentuk model pembelajaran yang holistik, yang tidak hanya mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis mahasiswa, tetapi juga membentuk karakter dan tanggung jawab moral mereka. Studi ini merekomendasikan penerapan kurikulum berbasis nilai, metode pembelajaran reflektif, serta penilaian yang menggabungkan aspek kognitif dan afektif sebagai strategi implementasi integratif dalam pendidikan tinggi.</p> Mika setiawati, Dwi Anggraini Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/338 Mon, 25 Aug 2025 00:00:00 +0000