https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/issue/feedAmbarsa : Jurnal Pendidikan Islam2025-12-23T13:21:02+00:00Suparjo Adi Suwarnosuparjoadisuwarno@stita.ac.idOpen Journal Systems<p>Ambarsa adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari untuk peningkatan <em>out-put</em> penelitian sivitas akademik. Jurnal ini memuat kajian pendidikan Islam secara teoritis dan praktis sekaligus juga kaitannya dengan berbagai disiplin keilmuan lain secara interdisipliner atau multidisipliner. Tujuan adanya jurnal ini adalah melaksanakan diseminasi keilmuan dalam wujud distribusi hasil penelitian sekaligus bentuk konkret dari institusi ini dalam memberi kontirbusi keilmuan sekaligus pengamalannya terhadap masyarakat. Dengan demikian, jurnal ini memuat kajian pendidikan Islam dalam semua aspeknya mulai dari pendekatan, model, metode, strategi, tehnik serta lainnya, baik secara monodisiplin, interdisiplin atau pun multidisiplin keilmuan. Jurnal ini terbit secara berkala dalam periode 6 bulanan, yakni Pebruari dan Agustus. Hal ini tak lain adalah wujud kesungguhan sivitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari Bondowoso dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi secara komprehensif. e-ISSN 2797-2399</p>https://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/330PEMBELAJARAN SOSIAL MODERAT ; INTEGRASI DAKWAH KETELADANAN DAN KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA MELALUI KEARIFAN LOKAL 2025-08-15T06:41:44+00:00Fitri Yantilisaefrina25@gmail.comShoni Rahmatullah Amrozishony45@gmail.comSyafrimen Syafrilsyafril@gmail.comImanudin ImanudinImanudin@gmail.comEli Susantisusanti@gmail.comRini Noviantinovianti@gmail.com<p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Cambria',serif;">Kehidupan masyarakat multikultural di Indonesia menuntut adanya strategi dakwah yang tidak hanya menekankan aspek teologis, tetapi juga mampu membangun harmoni sosial lintas agama. Salah satu pendekatan yang relevan adalah dakwah keteladanan dan kerjasama antar umat beragama yang difasilitasi oleh nilai-nilai kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara konseptual integrasi dakwah keteladanan dan kerjasama antar umat beragama dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal sebagai media penguatan moderasi beragama. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan menelaah berbagai literatur akademik, artikel penelitian, dan sumber-sumber historis yang relevan. Analisis dilakukan secara deskriptif-kualitatif untuk mengidentifikasi pola, relevansi, dan kontribusi kearifan lokal dalam memperkuat interaksi sosial antar pemeluk agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah keteladanan yang mengedepankan nilai universal seperti kejujuran, keadilan, dan empati, serta kerjasama lintas agama yang berbasis kearifan lokal, dapat membentuk jembatan sosial yang efektif dalam mencegah konflik dan memperkuat kohesi sosial. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa integrasi antara dakwah keteladanan dan kearifan lokal dapat menjadi model strategis penguatan moderasi beragama yang adaptif terhadap dinamika masyarakat plural.</span></p>2025-08-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islamhttps://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/325IMPLEMENTASI METODE KAYFIYATI DALAM OPTIMALISASI PEMAHAMAN ILMU TAJWID SANTRI DI MADRASAH ILMU AL-QUR’AN 2025-08-16T08:27:25+00:00Fawaib Fawaibfawaib@gmail.comAbd. Azis Tata Pangarsapangarsa@gmail.comWahyudi Widodowidodo@gmail.commoh. toyyibmohtoyyibzaen97@gmail.com<p>Pembelajaran Al-Qur’an dan pembelajaran ilmu tajwid sangat penting bagi umat Islam karena Al-Qur’an merupakan sumber utama hukum Islam. Dalam konteks ini, Madrasah Ilmu Al-Qur’an memiliki program membaca dengan menggunkan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang berbasis pada buku panduan materi dan Metode <em>Kayfiyati</em>. Adapun tujuan penelitian adalah mengeksplorasi penerapan Metode <em>Kaifiyati</em> dalam optimalisasi pemahaman Ilmu Tajwid Santri di Madrasah Ilmu Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang bersifat deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data serta penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan pemanjangan kehadiran peneliti, keuletan dalam pengamatan, dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan metode Kayfiyati dalam pemahaman ilmu tajwid santri di Madrasah Ilmu Al-Qur’an Potoan Laok Palengaan Pamekasan yang meliputi tujuan, kompetensi, karakteristik muta’allim, desain kelas berbentuk <em>Halaqoh</em>, materi dan target pembelajaran, desain pembelajaran, waktu, fasilitas, dan penilaian. Pelaksanaan Metode <em>Kayfiyati</em> dalam pemahaman Ilmu Tajwid santri meliputi pembukaan, inti atau isi materi dan penutup serta pengelolaan kelas. Evaluasi metode <em>Kayfiyati</em> Dalam pemahaman Ilmu Tajwid santri di Madrasah Ilmu Al-Qur’an Potoan Laok Palengaan Pamekasan, meliputi evaluasi harian dan bulanan yang mencakup teknis dan hasilnya.</p>2025-08-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islamhttps://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/335RELEVANSI FRAGMEN PEMIKIRAN AL-GHAZALI, IBNU KHALDUN DAN IBNU SINA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER2025-09-04T01:22:11+00:00Sulthan Syahrilsultansyahrir@radenintan.ac.id<p style="margin: 0in; text-align: justify;">Pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan global. Namun, perkembangan zaman yang ditandai dengan globalisasi, digitalisasi, serta krisis moral menuntut adanya konsep pendidikan yang tidak hanya modern, tetapi juga berakar pada khazanah keilmuan Islam klasik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi pemikiran ulama klasik, khususnya al-Ghazali, Ibnu Khaldun, dan Ibnu Sina, dalam pengembangan pendidikan Islam kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah Studi Literatur dengan menelaah karya-karya klasik serta penelitian modern yang berkaitan dengan konsep Pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Ghazali menekankan integrasi ilmu dan akhlak, Ibnu Khaldun menyoroti fungsi sosial pendidikan dan pentingnya pengalaman empiris, sementara Ibnu Sina menekankan rasionalitas, perkembangan intelektual, dan kesehatan jiwa. Ketiga pemikiran tersebut relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini, terutama dalam pembentukan karakter, penguatan kompetensi, serta pengembangan keterampilan berpikir kritis dan ilmiah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemikiran ulama klasik memiliki nilai universal yang tetap kontributif terhadap pendidikan Islam modern, meskipun perlu reinterpretasi dan adaptasi agar sesuai dengan konteks kekinian.</p>2025-08-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islamhttps://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/338PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK BERBASIS PENDEKATAN KOGNITIF JEAN PIAGET DALAM PENDIDIKAN TINGGI ISLAM2025-09-05T06:31:14+00:00Mika Setiawatisetiawatimika2@gmail.comDwi Anggrainidwiangraini009@gmail.com<p>Artikel ini membahas penerapan pembelajaran konstruktivistik berbasis pendekatan kognitif Jean Piaget dalam konteks pendidikan tinggi Islam. Penelitian ini didasari oleh kebutuhan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetensi kognitif mahasiswa secara optimal di lingkungan perguruan tinggi Islam. Berdasarkan kajian literatur tentang pembelajaran, ada fenomena minimnya penerapan pendekatan konstruktivistik yang sesuai dengan prinsip-prinsip kognitif Piaget dalam kurikulum pendidikan tinggi Islam. Kesenjangan penelitian terletak pada kurangnya kajian empiris mengenai implementasi pendekatan ini serta dampaknya terhadap pengembangan pemikiran kritis dan pemahaman konseptual mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada beberapa perguruan tinggi Islam, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah ; Jean Piaget menekankan pentingnya perkembangan intelektual melalui tahapan berpikir logis dan abstrak. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi kedua pendekatan ini dapat membentuk model pembelajaran yang holistik, yang tidak hanya mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis mahasiswa, tetapi juga membentuk karakter dan tanggung jawab moral mereka. Studi ini merekomendasikan penerapan kurikulum berbasis nilai, metode pembelajaran reflektif, serta penilaian yang menggabungkan aspek kognitif dan afektif sebagai strategi implementasi integratif dalam pendidikan tinggi.</p>2025-08-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islamhttps://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/356REKONSTRUKSI KURIKULUM PAI DENGAN HARMONISASI ANTARA TRADISI KEILMUAN ISLAM DAN TUNTUTAN GLOBALISASI2025-10-30T01:51:56+00:00Etika Pujiantilisaefrina0708@gmail.comRoy Dianzahlisaefrina0708@gmail.comMustafa Tuanlisaefrina0708@gmail.comMasita Baralisaefrina0708@gmail.comMarisa Cendanalisaefrina0708@gmail.comLinda Yudisteralisaefrina0708@gmail.com<p>Globalisasi membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan agama Islam yang dituntut lebih adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri tradisi keilmuannya. Dalam konteks ini, rekonstruksi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi sebuah kebutuhan mendesak agar mampu mengharmonisasikan nilai-nilai Islam klasik dengan kompetensi global yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi rekonstruksi kurikulum PAI yang mampu menyatukan tradisi keilmuan Islam dengan tuntutan globalisasi serta menawarkan model kurikulum yang transformatif dan kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui analisis literatur akademik, hasil penelitian sebelumnya, dan dokumen kebijakan pendidikan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekonstruksi kurikulum PAI harus diarahkan pada integrasi tradisi keilmuan Islam dengan keterampilan abad 21, literasi digital, serta nilai moderasi dan toleransi sebagai upaya menjawab tantangan global. Kesimpulannya, kurikulum PAI perlu dikembangkan tidak hanya secara normatif, tetapi juga transformatif agar mampu mencetak generasi muslim yang religius, kritis, moderat, dan siap bersaing di tingkat global. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya sinergi antara pemangku kebijakan, guru, dan lembaga pendidikan untuk mewujudkan kurikulum PAI yang aplikatif dan berdaya saing.</p>2024-10-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islamhttps://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/376URGENSI AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF IBNU QAYYIM AL-JAUZIYYAH2025-11-17T22:00:21+00:00Hasanah Purnamasarihasanahpurnama1768@gmail.comSiti Asiyah Asiyahsitiaisiyah319@gmail.comJufri Jufrijufrirandangcau0801@gmail.com<p>Pendidikan Islam tidak hanya menitikberatkan aspek akademik, tetapi juga penanaman moral dan karakter sebagai fondasi utama pembentukan individu Muslim yang bertaqwa. Salah satu tantangan Pendidikan Islam hari ini adalah permasalahan degradasi moral dan kurangnya penanaman akhlak dalam sistem pendidikan saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis kualitatif terhadap karya-karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah serta literatur terkait pendidikan moral. Dalam struktur pemikirannya, Ibnu Qayyim berpandangan bahwa akhlāq seseorang merupakan refleksi dari jiwanya. Segala yang terpatri dalam jiwa manusia akan berimplikasi pada akhlāqnya. Seseorang yang sempurna jiwanya, secara otomatis akan sempurna akhlāqnya, begitu pula sebaliknya. Adapun kesempurnaan jiwa diraih dengan menerapkan ajaran al-Qur‟an dan al-Sunnah dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa menjadikan al-Qur‟an dan al-Sunnah sebagai pondasi hidup, manusia akan mudah terjerumus pada tindakan yang tidak sesuai dengan fitrahnya. Ibnu Qayyim membagi akhlak menjadi dua: <em>akhlāq fitri </em>dan <em>akhlāq muktasabah </em>atau akhlāq yang diupayakan oleh manusia. Lebih lanjut, Ibnu Qayyim menekankan pentingnya akidah dalam pendidikan Islam yang pada akhirnya akan berimplementasi kepada pembentukan akhlāq. Melihat pentingnya akhlāq, penulis berusaha membahas mengenai akhlāq dalam pendidikan Islam menurut Ibnu Qayyim dengan merujuk kepada landasan akhlāq, urgensi akhlāq dan klasifikasi didalamnya.</p>2025-09-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islamhttps://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/407PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH DINIYAH2025-12-14T10:05:36+00:00Mukhammad Khilmi Muzayyinhelmimuzain99@gmail.comDidit Darmawan helmimuzain99@gmail.com<p>Hasil belajar adalah suatu hal yang menjadi tolok ukur dalam pembelajaran sehingga ini menjadi penting sekali untuk diperhatikan oleh seorang pengajar maupun pengelola lembaga pendidikan supaya tujuan belajar dapat tercapai dengan maksimal sesuai yang diharapkan oleh lembaga pendidikan. Untuk itu, studi ini untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua dan metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa Madrasah Diniyah Al Khoiriyah Desa Kersikan. Studi ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan populasi sebanyak 114 siswa Madrah Diniyah, sedangkan sampelnya sebanyak 44 siswa kelas IV, kelas V dan kelas VI tingkat ibtidaiyah. Metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pengaruh variabel ini terhadap hasil belajar siswa adalah analisis regresi linear berganda. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan metode pembelajaran hasil belajar siswa. Hasil studi ini menegaskan pentingnya perhatian orang tua dan metode pembelajaran dalam mencapai hasil belajar yang maksimal, dengan demikian, perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa begitu juga dengan penggunaan metode pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Temuan ini memberikan landasan yang kuat bagi dunia pendidikan khususnya madrash diniyah agar lebih bisa mensosialisasikan kepada para orang tua akan pentingnya perhatian orang terhadap anaknya, juga kepada para perangkat pendidikan di madrasah khususnya para guru agar selalu menggunakan metode pembelajaran yang sesusi dengan peserta didiknya untuk tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif.</p>2025-11-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islamhttps://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/article/view/423STRATEGI PEMBELAJARAN INTEGRATIF PENDIDIKAN AGAM ISLAM DAN BAHASA ARAB DALAM MEMBENTUK AKHLAK AL-KARIMAH SANTRI2025-12-23T13:21:02+00:00Moh. Ulummohulum001@gmail.comMoh. Fachrifachriysofyan@gmail.comSaribudin Saribudinsaribudin@gmail.comMoch Dani Kurniawankurniawan23@gmail.com<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesenjangan antara penguasaan materi bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan praktik akhlak <em>al-karimah</em> santri di pesantren yang berdampak pada pembinaan karakter. Dilakukannya penelitian bertujuan untuk menganalisis strategi integrasi pembelajaran bahasa Arab-PAI dalam penanaman akhlak <em>al-karimah</em> serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Paiton. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Data primer penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dengan guru bahasa Arab, guru PAI dan santri, serta dokumentasi perangkat ajar. Sedangkan data sekunder berasal dari arsip institusi dan literatur terkait. Analisis dilakukan dengan teknik reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan, disertai triangulasi teknik dan sumber untuk menjamin kredibilitas. Hasil menunjukkan integrasi diwujudkan melalui pemilihan teks Arab bertema akhlak, analisis kebahasaan yang diikuti pembacaan, diskusi reflektif, studi kasus adab, kolaborasi guru lintas mapel, umpan balik formatif, serta <em>halaqah</em> akhlak pascakelas. Strategi kontekstual menautkan teks dengan problem keseharian, misalnya adab berinteraksi, menjaga amanah dan resolusi konflik, sehingga meningkatkan kesadaran moral, empati dan komitmen santri. Faktor pendukung adalah kultur pesantren dan ketersediaan turats, sedangkan hambatan mencakup heterogenitas kemampuan bahasa Arab, keterbatasan evaluasi ranah afektif dan kepadatan jadwal kegiatan.</p>2025-09-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam