Salwatuna : Jurnal Pengabdian Masyarakat http://ejournal.stitta.ac.id/index.php/salwatuna <p>Salwatuna adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari untuk peningkatan <em>out-put</em> penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jurnal ini memuat kajian pendidikan dan kependidikan Islam dan kedua kajian itu dalam kaitannya dengan berbagai disiplin keilmuan lain secara interdisipliner atau multidisipliner. Tujuan adanya jurnal ini adalah melaksanakan diseminasi keilmuan dalam wujud distribusi hasil penelitian sekaligus bentuk konkret dari pengamalan keilmuan dan wujud pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, jurnal ini memuat kajian praktis dari keilmuan pendidikan dan kependidikan Islam baik monodisiplin, interdisiplin atau pun multidisiplin serta pula wujud pengamalan keduanya dalam pengabdian kepada masyarakat. Jurnal ini terbit secara berkala dalam periode 4 bulanan, yakni Pebruari, Juni dan Oktober. Hal ini tak lain adalah wujud kesungguhan sivitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari Bondowoso dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi secara komprehensif. e-ISSN 2797-2429</p> Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari en-US Salwatuna : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2797-2429 Pendampingan Peningkatan Literasi Keuangan Digital pada Usaha Mikro di Kecamatan Jambesari Darussholah Kabupaten Bondowoso http://ejournal.stitta.ac.id/index.php/salwatuna/article/view/197 <p>Kegiatan pendampingan peningkatan literasi keuangan digital pada usaha mikro di Kecamatan Jambesari Darussholah, Kabupaten Bondowoso bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaku usaha dalam mengelola keuangan dengan memanfaatkan teknologi digital. Usaha mikro di daerah ini umumnya masih terbatas dalam literasi keuangan dan penggunaan aplikasi digital, yang berpotensi menghambat perkembangan dan daya saing mereka. Kegiatan ini meliputi sosialisasi, pelatihan, serta pendampingan intensif dalam penggunaan aplikasi keuangan digital seperti e-wallet, mobile banking, dan platform pemasaran online. Hasil dari pendampingan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terkait literasi keuangan digital, dengan sebagian besar peserta mulai menerapkan penggunaan aplikasi keuangan dalam operasional sehari-hari. Selain itu, pelaku usaha juga mulai memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran produk, sehingga mampu memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi transaksi. Namun, masih terdapat tantangan berupa keterbatasan akses internet dan kesenjangan keterampilan teknologi di kalangan pelaku usaha yang lebih senior. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan berkelanjutan dan peningkatan infrastruktur digital untuk memastikan keberlanjutan dampak positif dari program ini</p> Muhammad Bahanan Haqiqotus Saadah Copyright (c) 2024 Salwatuna : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2024-12-05 2024-12-05 4 3 1 11 10.59106/salwatuna.v4i3.197 An Empowering Rural Economies through Sustainable Oyster Mushroom Cultivation : A Community-Based Approach in Bambang Village http://ejournal.stitta.ac.id/index.php/salwatuna/article/view/211 <p>The study investigated whether oyster mushroom cultivation could boost <em>Bambang</em> village’s economy. Its purpose was to assess cultivation’s impact on economic and social welfare, aiming to show how this agricultural initiative could enhance villagers'' livelihoods, provide stable income, and address social challenges by creating a supportive community. The research focused on improving both economic stability and social cohesion. The community service program included two main phases: training in oyster mushroom cultivation and forming a Women Farmers Group. The first phase provided two sessions with an expert, focusing on cultivation techniques. The second phase established a group for women in agriculture, fostering economic empowerment and sustainable skills with the support of a forest farmer group for resources and training. The community service program successfully trained 25 villagers in oyster mushroom cultivation, generating income and increasing economic resilience. Establishing the Women’s Farming Group further empowered women, promoting self-reliance in agriculture. These initiatives improved community knowledge and livelihoods. Plans include ongoing support for cultivation and marketing, alongside continued development of the Women's Farming Group to strengthen local economic growth. The community service programs in <em>Bambang</em> village effectively addressed the issues of low income, educational dropouts, and moral challenges by teaching oyster mushroom cultivation. This provided reliable income, enhanced social well-being, and empowered women through a farming group. The sustainable income potential revitalized community morale and plans aim to strengthen productivity, marketing, and cooperative development for lasting economic growth.</p> Joko Wibowo Fahrurrozi Fahrurrozi Copyright (c) 2024 Salwatuna : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2024-12-05 2024-12-05 4 3 12 27 10.59106/salwatuna.v4i3.211 Pelatihan Analisis Pengembangan Ruang Lingkup Prioritas Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Kualitas Layanan Direktorat Pengasuhan Santri http://ejournal.stitta.ac.id/index.php/salwatuna/article/view/219 <p><em>Analisis pengembangan ruang lingkup prioritas pembiayaan merupakan perihal penting. Penentuan yang relevan akan berimplikasi terhadap peningkatan layanan, karenanya hal ini membutuhkan pelatihan dan pendampingan bagi para pekerjanya. Metode pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui survei, diskusi, FGD, studi literatur, scheduling, dan peran partisipatif. Pendekatan PAR (Participatory Action Research) digunakan, dengan diawali diagnosa pemetakan persoalan, action plan, tindakan transformatif, pengamatan dan evaluasi, dan menyusun teori sebagai refleksi. Hasil pengabdian kepada Masyarakat terdiri atas pemberian materi dan praktek menganaisis pengembangan ruang lingkup prioritas pembiayaan dan pendampingan secara terencana guna me-monitoring dan mengevaluasi praktek-praktek yang perlu diperbaiki. Kegiatan diawali dengan survei lapangan dan identifikasi masalah, FGD, penyusunan materi sesuai kebutuhan personalia, penyusunan jadwal, serta penyaji materi, dan pelaksanaannya. Program pendampingan ini perlu diwujudkan dengan konsep win-win solution dengan cara melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi, yang bisa diagendakan minimal setiap tahun, sehingga menjadi bagian dari proses peningkatan kualitas layanan pendidikan.</em></p> Moh. Rifa’i Febi Febrianto Moh. Lutfillah Humaini Mohammad Firmansyah Weliya Alfin Robeth Khoironi Riza Syarief Hidayatulloh Copyright (c) 2024 Salwatuna : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2021-10-15 2021-10-15 4 3 26 49 10.59106/salwatuna.v4i3.219